Selasa, 29 Oktober 2019

Beberapa Contoh Aset Investasi Finansial

Dalam dunia investasi, terdapat banyak opsi bagi seorang calon investor untuk memilih alternatif instrumen investasi. Berikut adalah beberapa contoh aset investasi yang dapat Anda pilih ketika ingin melakukan investasi finansial :

1.    Rekening koran, merupakan rekening tabungan biasa yang dimiliki seorang investor  pada sebuah bank, yang memiliki return berupa bunga.
2.   Deposito, merupakan produk jasa simpanan berjangka di Bank yang menjanjikan bunga lebih tinggi daripada tabungan biasa. Namun, penyetoran dan penarikan deposito hanya dapat dilakukan pada saat tertentu saja.
3.    Negotiable Certificate Deposits (NCD), produk bank berupa deposito yang sertifikat bukti penyimpanannya dapat dipindahtangankan atau diperjualbelikan.
4.     Promisorry Notes (PN), merupakan surat hutang yang diterbitkan oleh perusahaan atau seseorang untuk mendapatkan dana dan mempunyai kewajiban harus membayar hutang tersebut pada saat jatuh tempo.
5.   Commercial Papers (CP), merupakan surat sanggup / promise tanpa jaminan (unsecured debt) yang diterbitkan oleh perusahaan dan diperdagangkan melalui bank atau perusahaan efek, berjangka waktu pendek (short term) dan diperdagangkan dengan sistem diskonto.
6.     Repurchases Agreement (REPOs), merupakan transaksi penjualan instrumen efek antara dua belah pihak yang diikuti dengan perjanjian dimana pada tanggal yang telah ditentukan di kemudian hari akan dilaksanakan pembelian kembali atas efek yang sama dengan harga tertentu yang telah disepakati.
7.     Medium Term Notes (MTN), merupakan surat hutang yang diterbitkan oleh perusahaan dengan periode di atas satu tahun sampai dengan kurang dari 5 tahun, dengan ketentuan penerbit melakukan pembayaran bunga secara berkala.
8.   Obligasi, merupakan surat hutang yang diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah dalam rangka mendapatkan dana, terdapat kupon yang merupakan besaran bunga yang harus dibayar secara berkala oleh penerbit, sedangkan prinsipal dibayar pada saat jatuh tempo.
9.      Saham, merupakan bukti kepemilikan atas perusahaan, tidak terdapat jatuh tempo pembayaran dan tidak mempunyai hak mendapatkan pendapatan secara berkala.
10.  Reksadana, merupakan kumpulan dana dari para investor yang diinvestasikan pada instrumen investasi oleh manajer investasi.

     Sebenarnya masih banyak, contoh alternatif investasi lainnya,  kesepuluh investasi di atas hanyalah beberapa contoh alat investasi yang dapat Anda gunakan. Trims, semoga bermanfaat.

Alasan seseorang melakukan investasi

                    Investasi bukan merupakan hal yang baru di dunia ini, hampir semua orang melakukan investasi meskipun ia tidak paham bahwa ia sedang melakukan suatu investasi. Ada banyak macam investasi, dan salah satunya adalah investasi yang terkait keuangan masing-masing. Berikut merupakan  beberapa alasan mengapa individu atau lembaga perlu melakukan investasi adalah sebagaimana berikut:


1)      Proteksi atas aset dari inflasi
Ketika kita memiliki uang senilai Rp 2 Juta saat ini, dengan uang tersebut mungkin kita bisa membeli seekor kambing. Namun apabila uang itu kita simpan kemudian 10 tahun kemudian kita ambil lagi kemungkinan kita tidak dapat membeli kambing dengan spesifikasi yang sama dengan uang tersebut karena harga kambing meningkat 3 kali lipat. Kenaikan harga tersebut merupakan salah satu contoh dari efek inflasi. Inflasi merupakan penggerusan nilai uang dari waktu ke waktu. Hal tersebut membuat kita berpikir untuk mencarri cara agar nilai uang yang kita miliki tidak tergerus seiring berjalannya waktu. Inilah salah satu tujuan suatu individu dan lembaga melakukan sebuah investasi, karena jika kita dapat melakukan investasi yang benar maka nilai uang yang kita miliki akan terlindungi dari serangan inflasi.

2)      Kenaikan konsumsi di masa depan
Seiring berjalannya waktu, hampir semua orang berharap terdapat peningkatan status sosial dari pribadi masing-masing. Seorang karyawan biasa akan meningkat statusnya menjadi seorang supervisor, seorang supervisor mungkin akan bisa meningkat menjadi manajer, dan sebagainya. Begitu juga suatu lembaga, seiring berjalannya waktu, misal perusahaan, pasti diharapkan akan semakin berkembang. Yang tadinya hanya sebuah CV kemudian meningkat menjadi perusahaan tertutup, yang tadinya sebuah perusahaan tertutup pun seiring berjalannya waktu kemungkinan bisa menjadi sebuah perseroan. Hal-hal tersebut dapat menciptakan kenaikan jumlah konsumsi dibanding dari kondisi sebelumnya. Inilah tujuan dari adanya investasi, seorang individu dan sebuah lembaga melakukan investasi dengan harapan dapat menghadapi biaya yang timbul dari kenaikan konsumsi yang mereka alami di masa depan.

3)      Ketidakpastian pembayaran di masa depan
Tidak selamanya suatu individu dan sebuah lembaga memiliki pendapatan. Terdapat kemungkinan yang bisa saja terjadi di masa mendatang yang menyebabkan kita tidak dapat mendapatkan suatu pendapatan di periode tertentu, hal ini dapat terjadi karena terdapat ketidakpastian akan masa depan misal krisis keuangan yang luar biasa, terjadi kerusuhan, bencana alam, dan berbagai hal lainnya. Berdasar hal tersebut, investasi wajib dilakukan oleh seseorang atau sebuah lembaga sebagai langkah antisipasi jika di masa depan tidak terdapat penghasilan dalam beberapa periode, sehingga kita dapat menggunakan hasil investasi kita untuk pemenuhan kebutuhan di masa depan.
 
Telah kita ketahui bersama bahwa alasan investasi diantaranya adalah sebagaimana disebut di atas, tidak menutup kemungkinan masih terdapat alasan-alasan lain yang dapat kita gali. Trims, semoga bermanfaat.